Skip to main content
  • 1. Apa yang dimaksud dengan Covid-19?

    Covid-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh corona virus tipe baru (severe acute respiratory syndrome corona virus-2/SARS CoV-2).

  • Gejala-gejala Covid-19 yang paling sering adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien merasakan nyeri otot dan persendian, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulainya bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun. Sebagian besar penderita covid-19 (sekitar 80%) sembuh dari penyakit ini tanpa memerlukan pengobatan khusus. Sekitar satu dari 6 orang yang menderita covid-19 mengalami sakit yang serius dan kesulitan bernafas. Orang berusia lanjut dan orang-orang yang mempunyai masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung atau diabetes berisiko untuk mengalami kondisi yang lebih serius. Orang dengan gejala demam, batuk, dan kesulitan bernafas harus segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan.

  • Orang menderita covid-19 dari orang lain yang telah terinfeksi virus tersebut. Penyakit dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan penderita atau melalui droplet (percikan) kecil yang menyebar saat seseorang dengan covid-19 batuk atau bersin. Percikan dapat pula melekat pada objek dan permukaan benda yang sering disentuh orang. Orang lain dapat tertular covid-19 saat menyentuh objek atau permukaan benda tersebut dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Hasil penelitian menunjukkan virus corona tipe ini mampu bertahan jika menempel diatas permukaan logam, kayu dan kaca selama kurang lebih 2 jam – 5 hari. Seseorang juga dapat tertular covid-19 jika mereka menghirup udara yang mengandung droplet seseorang yang batuk atau bersin. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa seseorang harus menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. Cara penularan yang lain masih dalam penelitian. Ada kemungkinan covid-19 menyebar melalui udara (air borne) dalam kondisi khusus, yaitu pada prosedur pengobatan aerosol (misal prosedur intubasi tracheal).

  • Jalur utama penularan penyakit ini adalah melalui percikan yang dikeluarkan dari seseorang yang batuk atau bersin. Risiko tertular dari seseorang yang tidak menunjukkan gejala sangat rendah. Namun demikian, banyak orang dengan covid-19 positif hanya menunjukkan gejala ringan sehingga sangat mungkin tertular dari seseorang yang menunjukkan gejala ringan. Selain itu, perlu diingat karakteristik corona virus tipe ini yang mampu bertahan sampai beberapa hari ketika menempel pada permukaan benda, hal inilah yang seringkali menjadi sumber penularan lainnya. WHO sedang melakukan riset tentang periode transmisi covid-19.

  • Risiko penularan covid-19 dari feses orang yang terinfeksi tampaknya rendah. Walaupun dalam penelitian awal mengindikasikan bahwa virus ditemukan di feses pada beberapa kasus. Oleh karena risiko ini, maka membiasakan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara teratur, sesudah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.

    • Menghindarkan diri dari bepergian terutama ke daerah yang terkonfirmasi pasien dengan corvid-19 positif.
    • Membersihkan tangan secara teratur dengan pembersih yang mengandung alcohol atau mencuci dengan air mengalir dan sabun.
    • Menjaga jarak dengan orang lain yang sedang batuk atau bersin setidaknya 1 meter (social distancing).
    • Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
    • Menerapkan etika batuk. Saat batuk atau bersin, tutupi mulut dan hidung dengan menekuk siku atau menutup dengan tissue dan segera buang tissue ke tempat sampah tertutup.
    • Saat merasa kurang enak badan, sebaiknya tetap tinggal di rumah. Isolasi diri di rumah sangat dianjurkan bahkan jika ada gejala ringan seperti nyeri kepala, demam subfebril (>37,3°C), pilek sampai sembuh. Jika terpaksa ke luar rumah, gunakan masker untuk mencegah menulari orang lain. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernafas, segera pergi ke fasilitas kesehatan.
    • Hindari kerumunan banyak orang dan penggunaan transportasi publik karena risiko penularan tinggi.
  • Tidak. Antibiotik tidak bekerja melawan virus, melainkan pada infeksi bakterial. Covid-19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak diperlukan.

  • Belum ada. Sampai saat ini belum ada vaksin atau obat antiviral spesifik untuk mencegah dan mengobati covid-19. Penderita covid-19 diobati untuk meredakan gejala-gejala yang menyertai penyakit ini. Pasien yang sakit serius harus dirawat di rumah sakit. Vaksin untuk mencegah covid-19 dan obat antiviral spesifik untuk mengobati covid-19 saat ini sedang diteliti dalam tahap uji klinis di bawah koordinasi WHO. Cara paling efektif dalam melindungi diri sendiri dan orang lain terhadap covid-19 adalah dengan cara membersihkan tangan secara berkala, menerapkan etika saat batuk, menjaga jarak dengan orang lain yang sedang batuk atau bersin, menghindari kegiatan yang mengumpulkan kerumunan massa dan atau bepergian yang tidak perlu.

  • Gunakan masker jika Anda sakit dengan gejala covid-19 (khususnya batuk) atau saat sedang merawat seseorang yang sakit covid-19. Masker disposable hanya digunakan satu kali. Gunakan masker secara bijaksana.

  • Masker digunakan oleh pekerja kesehatan, perawat orang sakit dan seseorang yang mempunyai gejala gangguan pernafasan seperti demam dan batuk. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan dengan pembersih yang mengandung alkohol atau air dan sabun. Ambil masker dan periksa apakah ada robekan. Pastikan sisi masker yang di sebelah atas (yang mengandung kawat). Pastikan sisi yang ada di luar (bagian yang berwarna). Tempatkan masker di wajah dengan bagian yang ada kawatnya menutupi hidung dan kemudian Tarik ke bawah sampai menutupi mulut dan dagu. Sesudah digunakan, ambil bagian elastik dari belakang telinga, jauhkan masker dari wajah, hindari menyentuh bagian permukaan masker yang potensial terkontaminasi. Buang masker ke dalam tempat sampah yang tertutup. Bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer atau air dan sabun.

  • Periode inkubasi berarti waktu antara virus masuk ke dalam tubuh sampai mulai memunculkan gejala penyakit. Estimasi periode inkubasi Covid-19 antara 1-14 hari, paling sering sekitar 5 hari.

  • Virus dapat bertahan di permukaan objek antara beberapa jam sampai beberapa hari, tergantung pada beberapa kondisi, seperti jenis permukaan objek, temperature atau kelembaban lingkungan. Jika Anda menduga bahwa suatu permukaan objek terkontaminasi, bersihkan dengan desinfektan untuk membunuh virus dan melindungi diri Anda dan orang lain. Bersihkan tangan dengan hand sanitizer atau cuci dengan air dan sabun. Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung.

  • Jika Anda baru saja datang dari daerah terjangkit Covid-19, maka Anda sebaiknya mengisolasi diri di rumah selama setidaknya 2 minggu. Jika selama periode tersebut timbul gejala deman, batuk, sesak nafas segera periksa ke fasilitas kesehatan. Selama sakit, hindari kontak dengan orang, jangan bepergian dan tunda perjalanan supaya tidak menularkan ke orang lain.

  • Beberapa orang dapat mengalami komplikasi covid-19 yang mengancam jiwa. Komplikasi covid-19 antara lain: pneumonia (infeksi sekunder bakterial), kegagalan pernafasan, syok septik, dan kegagalan multi-organ.

    • Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan Orang dalam Pemantauan (ODP) pada dasarnya adalah orang dengan gejala demam dan/atau gangguan pernapasan disertai dengan riwayat perjalanan di wilayah terjangkit atau kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
    • Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari gejala yang dialami. Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada baik gejala demam maupun gangguan pernapasan.
    • Kasus Probabel : Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan).
    • Kasus Konfirmasi :Seseorang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif.
    • Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus tersebut timbul gejala.
    • Kontak erat risiko rendah : Bila kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan.
    • Kontak erat risiko tinggi : Bila kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel.